REAKSI - REAKSI
KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG SENYAWA C, H, O
A. TUJUAN
Adapun
tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui reaksi-reaksi khusus senyawa
yang mengandung C, H, O.
B. LANDASAN
TEORI
Analisis kualitatif merupakan analisis dalam bidang kimia analitik yang membahas tentang identifikasi suatu zat-zat, mengenai unsur atau senyawa apa yang terdapat
dalam suatu sampel. Tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi
sejumlah unsur..Analisis kualitatif diperuntukkan untuk analisa komponen atau
jenis zat yang ada dalam suatu larutan .
Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan (Harjadi, 1986).
Analisis
kualitatif yaitu analisis yang berhubungan dengan identifikasi suatu zat atau campuran yang
tidak diketahui, dimana dalam pengiidentifikasian zat sebaiknya senyawa obat
yang yang diidentifikasi ditentukan dahulu struktur kimia organiknya sehingga
dapat diketahui golongan unsur, analisis gugus, unsur-unsur penyusun senyawa
dari senyawa obat, selain itu dapat diketahui pula sifat-sifat kimianya seperti
kelarutan (Autherhoff dan Kovark, 1987).
Dalam metode analisis kualitatif digunakan beberapa
pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Kedua pereaksi ini digunakan untuk mengetahui
jenis anion atau kation suatu larutan. Reagensia golongan yang dipakai
untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen
sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan
atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan
membentuk endapan atau tidak. Sedangkan metode yang digunakan dalam anion tidak
sesistematik kation. Namun skema yang digunakan bukanlah skema yang kaku,
karena anion termasuk dalam lebih dari satu golongan (Vogel, 1979).
Berbagai
teknik analisa kualitatif dan kuantitatif pada sampel logam seringkali harus
menggunakan perlakuan awal. Beberapa metode analisa seperti AAS (Atomic Absorption Spectrometry) dan ICP
(Inductively Coupled Plasma) hanya
dapat diaplikasikan untuk sampel dalam bentuk cair, sehinggasampel yang
berbentuk padat harus diabukan terlebih dahulu kemudian dilarutkan dalam asam
kuat (Hedwig et al, 2003).
Ada
berbagai macam penetapan kadar / kandungan bahan aktif dalam sediaan obat,
mulai dari metode konvensional menggunakan titrasi volumetri sampai instrument
elektronik seperti spektrofotometri UV-vis. Penggunaan spektrofotometi UV-vis
untuk analisa kualitatif sediaan obat mempunyai beberapa keuntungan, yaitu
sensitive, selektif, akurat, teliti dan cepat bila dibandingkan metode
konvensional lainnya seperti titrimetri dan gravimetri. (Hendry, et al, 2002)
Pembentukan senyawa kompleks sangat dipengaruhi oleh
pH. Dengan perubahan pH larutan, konsentrasi senyawa kompleks yang terbentuk
juga mengalami perubahan. Pada pH yang lebih tinggi dari pH optimum, absorbansi
senyawa kompleks semakin turun karena senyawa kompleks yang terbentuk semakin
sedikit (Setyawati dan Murwani, 2010).
C.
ALAT
DAN BAHAN
Ø Alat
:
·
Gelas kima 250 ml
·
Hot plate
·
Tabung reaksi
·
Pipet tetes
·
Filler
·
Pipet ukur
·
Batang pengaduk
·
Spatula
·
Penjepit
·
Cawan porselin
Ø Bahan
:
·
Nipagin
·
Asetosal
·
Natrium salisilat
·
Salisilamida
·
FeCL3
·
Etanol
·
Asam sulfat
·
Matanol
·
H2SO4 pekat
·
HCL pekat
·
Aquades
·
D.
PROSEDUR
KERJA
1).
Ester Asam Karbosilat
a.
Nipagin
|
-
dimasukan
kedalam tabung reaksi
-
didihkan
dengan 5 ml aquades
-
angkat
dan dinginkan
-
tambahkan
1 tetes FeCl3
Hasil Pengamatan….?
b.
Asetosal
Asetosal
|
-
dimasukkan
dalam tabung reaksi
-
ditambahkan
1-2 tetes FeCl3
-
dipanaskan
Hasil Pengamatan….?
Asetosal
|
-
dimasukkan
kedalam tabung reaksi
-
ditambahkan
etanol dan H2SO4
-
dipanaskan
perlahan
Hasil
Pengamatan….?
Asetosal
|
-
dimasukkan
kedalam tabung reaksi
-
ditambahkan
methanol dan H2SO4
-
dipanaskan
Hasil Pengamatan….?
2).
Turunan Salisilat
a.
Natrium Salisilat
Natrium
Salisilat
|
-
dimasukkan
kedalam tabung reaksi (1 mg)
-
ditambahkan
2 tetes FeCl3
Hasil Pengamatan….?
Natrium
Salisilat
|
-
dimasukkan
kedalam tabung reaksi (1 mg)
-
ditambahkan
2 ml methanol
-
ditambahkan
2-3 tetes H2SO4 pekat
-
dipanaskan
perlahan-lahan
Hasil Pengamatan…?
Natrium
Salisilat
|
-
dimasukkan
kedalam tabung reaksi (1 mg)
-
ditambahkan HCl pekat
Hasil Pengamatan…?
b.
Salisilamida
Salisilamida
|
-
dimasukkan
kedalam tabung reaksi (1 mg)
-
dilarutkan
dalam aquades
-
ditambahkan
1 tetes larutan FeCl3
Hasil Pengamatan…?
E.
HASIL
PEGAMATAN
a.
Table
pengamatan
No .
|
Perlakuan
|
Hasil
pengamatan
|
1.
|
Nipagin
-
Dimasukkan kedalam tabung reaksi,
ditambahkan 5 ml air, dipanaskan, ditambahkan 1 tetes FeCL3
|
Berwarna ungu menjadi coklat (+)
|
2.
|
Asetosal
-
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
ditambahkan 1-2 tetes FeCL3 , dipanaskan
|
berwarna violet (+)
|
3.
|
Asetosal
-
Dimaasukkan kedalam tabung reaksi,
ditambahakn etanol dan asam sulfat pekat , dididihkan, didinginkan
|
Berbau Etil asetat (+)
|
4.
|
Asetosal
-
Dimasukkan kedalam tabung reaksi,
diitambahkan methanol dan asam sulfat pekat, dididihkan , ditambah aquades
|
Berbau gandapura (+)
|
5.
|
Natrium
salisilat
-
Dimasukkan kedalam tabung reaksi,
ditambahakan 2 tetes FeCL3
|
Berwarna coklat (+)
|
6.
|
Natrium
salisilat
-
Dimasukkan kedalam tabung reaksi,
ditambahkan methanol , ditambahkan 2-3 tetes H2SO4
|
Berbau gandapura (+)
|
7.
|
Natrium
salisilat
-
Dimasukkan kedalam tabung reaksi,
ditambahkan HCL pekat
|
Timbul endapan dan terdapat kristal
(putih jarum) (+)
|
8.
|
Salisilamida
-
Dibuat menjadi serbuk dengan cawan
porselin, dilarutkan dengan menggunakan aquades, ditambahkan FeCL3
|
Berwarna ungu (+)
|
b. Gambar
pengamatan
SAMPEL
|
GAMBAR
|
Nipagin
|
|
Asetosal
A
|
|
Asetosal
B
|
|
Asetosal
C
|
|
Natrium
salisilat A
|
|
Natrium
salisilat B
|
|
Natrium
salisilat C
|
|
Salisilamida
|
F.
PEMBAHASAN
Analisis
kualitatif merupakan suatu metode analisis yang digunakan untuk mendeteksi
suatu senyawa, unsur, ataupun zat lainnya dalam suatu larutan secara visual, baik dalam keadaan kering maupun basah. Parameter
dalam analisis kualitatif adalah endapan, perubahan warna pada larutan, serta
warna endapan yang terbentuk.
Pada analisis kualitatif, identifikasi unsur-unsur yang terdapat pada
senyawa karbon dilakukan dengan mengubah unsur yang terikat menjadi senyawa
lain yang dapat di identifikasi dengan mudah. Unsur karbon di oksidasi menjadi
karbondioksida dan air, sedangkan
identifikasi gugus fungsi senyawa
karbon di lakukan dengan mereaksikan senyawa karbon tersebut dengan
pereaksi tertentu.
Senyawa koordinasi/senyawa kompleks
adalah senyawa yang terbentuk melalui ikatan koordinasi, yakni ikatan kovalen koordinasi antara ion/atom
pusat dengan ligan (gugus pelindung). Disebut juga sebagai senyawa kompleks
karena sulit dipahami pada awal penemuannya. Ikatan kovalen koordinasi yang
terjadi merupakan ikatan kovalen (terdapat pasangan elektron yang digunakan
bersama) di mana pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari salah
satu atom. Ikatan koordinasi bisa terdapat pada kation atau anion senyawa
tersebut. Ion/atom pusat merupakan ion/atom bagian dari senyawa koordinasi yang
berada di pusat (bagian tengah) sebagai penerima pasangan electron sehingga
dapat di sebut sebagai asam Lewis, umumnya berupa logam (terutama logam-logam
transisi).
Natrium salisilat terbentuk akibat
susunan ion-ion Na+ dan ion-ion Cl- yang saling mengelilingi. Setiap ion Na+
keseluruhan permukaannya dikelilingi oleh Cl-, demikian pula sebaliknya,
seluruh permukaan ion Cl- dikelilingi oleh ion Na+. Ion-ion yang saling
mengelilingi itu terjejal rapat, sehingga setiap ion Na+ dikelilingi 6 ion Cl-
dan sebaliknya. Jadi dalam kristal itu ion-ion Na+ : ion Cl- = 6 : 6 = 1 : 1.
Jadi dapat dikatakan ke enam ion yang mengelilingi itu berada di bagian muka
belakang, atas bawah, dan kiri kanan.
Karena ion-ion Na+ dan Cl- bagaikan suatu bola, maka serapat apapun penjejalan ion-ion itu, terdapat rongga-rongga diantara mereka.
Ion-ion positif dan negatif yang saling mengelilingi terjaring rapat oleh kisi kristal sehingga mereka tidak dapat bergerak bebas. Sebagai akibatnya, padatan senyawa ion ini tidak dapat menghantar listrik.
Karena ion-ion Na+ dan Cl- bagaikan suatu bola, maka serapat apapun penjejalan ion-ion itu, terdapat rongga-rongga diantara mereka.
Ion-ion positif dan negatif yang saling mengelilingi terjaring rapat oleh kisi kristal sehingga mereka tidak dapat bergerak bebas. Sebagai akibatnya, padatan senyawa ion ini tidak dapat menghantar listrik.
Pada percobaan ini, kami melakukan percobaan pada Ester
Asam Karboksilat yaitu Nipagin dan Asetosal serta Turunan Salisilat yaitu
Natrium Salisilat dan Salisilamida. Untuk Nipagin, dimasukkan kedalam tabung
reaksi, kemudian ditambahkan 5 ml aquades, dipanaskan, lalu di dinginkan, dan
ditambahkan 1 tetes FeCl3, terjadi perubahan warna menjadi warna
ungu . Pada asetosal, diberikan 3 macam
perlakuan. Pada perlakuan pertama, dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Lalu ditambahkan
1-2 tetes FeCl3, dan kemudian dipanaskan, akan memberikan warna
violet. Perlakuan kedua, asetosal ditambahkan etanol dan H2SO4,
lalu dididihkan, setelah dingin ditambahkan akuades hingga penuh, timbul bau
etil asetat, hal ini menunjukkan adanya asetat. Perlakuan ketiga, asetosal
dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan metanol dan H2SO4
kemudian dididihkan, tercium aroma gandapura.
Untuk turunan salisilat, digunakan natrium salisilat dan salisilamida. Pada natrium salisilat,
diberikan tiga perlakuan. Perlakuan pertama, dimasukkan kedalam tabung reaksi ,
kemudian itu di tambahkan lagi 2 tetes FeCl3, menghasilkan perubahan
warna menjadi coklat. Pada Perlakuan ke dua, dimasukkan kedalam tabung reaksi,
kemudian ditambahkan methanol, lalu ditambahkan 2-3 tetes H2SO4
pekat, lalu dipanaskan, akan timbul bau gandapura. Baunya akan lebih
jelas apabila diencerkan dengan air. Pada Perlakuan ketiga, dimasukkan ke dalam tabung
reaksi, kemudian kemudian ditambahkan HCl pekat, terjadi timbul endapan
berbentuk kristal (putih jarum).
Pada salisilamida, digerus hingga menjadi serbuk
menggunakan cawan porselin, kemudian dilarutkan dengan menggunakan Aquades,
kemudian ditambahkan 1 larutan FeCl3, menimbulkan warna ungu yang
stabil walaupun ditambahkan alkohol.
G.
KESIMPULAN
Pada percobaan yang
telah kami lakukan dapat di simpulkan bahwa pada semua sampel yaitu Nipagin, Asetosal, Nartium Salisilat dan
Salisilamida yang dilakukan secara kualitatif, ternyata mengandung unsur karbon, hidrogen dan oksigen.
DAFTAR PUSTAKA
Harjadi, W.
1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar.
Erlangga. Jakarta.
Autherhoff, H
dan Kovark, 1987, Identifikasi Obat Terbitan
keempat, ITB, Bandung.
Vogel.. 1990. Buku Analisis Kualitatif Makro dan Semimikro
Kimia Anorganik Edisi Ke Empat. Longmans. London.
Hedwig,
R., M.Pardede, T.J. Lie, H. Kurniawan, K.Kagawa, 2003, Studi Pendahuluan Untuk
Analisa Kualitatif dan Kuantitatif Elemen Hidrogen Pada Sampel Logam Dengan
Menggunakan Teknik Ablasi Laser, Seminar
Nasional Opto IElektronika dan Aplikasi Laser, Jakarta..
Setyawati, H., Murwani, I.K., 2010, Sintesis Dan
Karakterisasi Senyawa Kompleks Besi(III)-EDTA, Prosiding Seminar Nasional Sains, Jurusan Kimia ITS, Surabaya.
Henry, A., MT, Suryadi., dan
Yanuar, A, 2002, Analisis Spektrofotometri
UV-vis pada obat Influenza dengan menggunakan aplikasi system persamaan linear,
Universitas Gunadarma, Jakarta
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS I
PERCOBAAN II
REAKSI - REAKSI
KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG SENYAWA C, H, O
OLEH:
NAMA : ANDI ANUGRAH AGUNG IBRAHIM
NIM : F1F1 11 091
JURUSAN
FARMASI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAGUAN ALAM
UNIVERSITAS
HALUOLEO
KENDARI
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar