Cari Blog Ini

Kamis, 12 April 2012

REKASI-REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG UNSUR C, H, O, N YANG LAIN


REKASI-REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG  MENGANDUNG
UNSUR C, H, O, N YANG LAIN
A.                TUJUAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menganalisis secara kualitatif reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung unsur C, H, O, N dan yang lain.
B.                 LANDASAN TEORI
Analisa kualitatif merupakan suatu proses mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation suatu larutan (http://wiro-pharmacy.blogspot.com)
Ada 3 pendekatan analisis kualiataif yaitu; pertama perbandingan antara data retensi solute yang tidak diketahui dengan data retensi baku yang sesuai pada kondisi yang sama. Kedua dengan cara spiking, yaitu dilakukan dengan menambah sampel yang mengandung senyawa tertentu yang akan diselidiki pada senyawa baku pada kondisi yang sama. Ketiga dengan nggabungkan alat kromatografi dengan spectrometer massa (Gandjar, 2007).
Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk mempertahankan kesehatan dan seringkali bekerja sebagai kofaktor untuk enzim metabolism . Vitamin yang terdapat dalam lebih dari satu bentuk kimia (misalnya piridoksin, piridoksal, piridoksamin) atau terdapat senagai suatu perkusor (misalnya karoten untuk vitamin A) kadang-kadang dinamakan vitamer. Vitamin dibagi menjadi dua golongan yaitu vitamin larut lemak : vitamin A, D, E, dan K, dan vitamin larut air : vitamin B dan C (Anonim, 1979).
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan yang penting dalam menangkal berbagai penyakit.Vitamin ini juga dikenal sebagai asam askorbat.Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas.  Berikut struktur kimia vitamin C :





Gambar Struktur Kimia Vitamin C (Anonim, 1979).
Vitamin C memiliki strtuktur yang mirip glukosa, merupakan antioksidan yang bekerja pada sitosol secara ekstrasel.Vitamin C terdapat dalam bentuk asam askorbat maupun dehidroaskorbat.Asam askorbat dioksidasi in vivo menjadi radikal bebas askorbil reversible dan mampu menjadi asam askorbat kembali.Secara in vitro, vitamin C berfungsi sebagai koantioksidan pada regenerasi bentuk vitamin E menjadi vitamin E tereduksi.Asam askorbat masuk sirkulasi untuk didistribusikan ke sel – sel tubuh.Vitamin C adalah antioksidan kuat yang berperan di bawah kondisi in vitro dan in vivo (Farianti, 2000).
Antioksidan merupakan sebutan untuk zat yang berfungsi melindungi tubuh dari serangan radikal bebas. Yang termasuk ke dalam golongan zat ini antara lain vitamin, polipenol, karotin dan mineral. Secara alami, zat ini sangat besar peranannya pada manusia untuk mencegah terjadinya penyakit. Antioksidan melakukan semua itu dengan cara menekan kerusakan sel yang terjadi akibat proses oksidasi radikal bebas (http://www.blogdokter.net).
Peranan antioksidan sangat penting dalam menetralkan dan menghancurkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan juga merusak biomolekul, seperti DNA, protein, dan lipoprotein di dalam tubuh yang akhirnya dapat memicu terjadinya penyakit degenerative, seperti kanker, jantung, arthritis, katarak, diabetes dan hati. Untuk menghindari hal tersebut,dibutuhkan antioksidan tambahan dari luar atau antioksidan eksogen, seperti Vitamin E,Vitamin C maupun berbagai jenis sayuran dan buah-buahan (Soeksmanto,dkk 2007.)
C.       ALAT DAN BAHAN
1.      Alat
Alat – alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
·         Tabung reaksi
·         Gelas kimia
·         Batang pengaduk
·         Cawan porselin
·         Pipet tetes
·         Pipet ukur
·         Filler
·         Hot plate
·         Corong
·         Kertas saring
·         Labu takar tanpa tutup
2.      Bahan
Bahan  - bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
·         Vitamin  B1
·         Vitamin B12
·         Adem sari
·         CTM (Klorfeniramin Maleat)
·         Tertrasiklin
·         Penisilin
·         Kloramfenikol
·         Asam benzoat
·         Asam borat
·         Aquades
·         Larutan CuSO4
·         Larutan NaOH
·         Larutan H2SO4
·         Larutan I2
·         Larutan aseton
·         Larutan FeCl3
·         Larutan methanol











D.                PROSEDUR KERJA
·        
Vitamin B1
Vitamin  B1

-          Dihaluskan 1 buah dengan menggunakan cawan porselin hingga menjadi serbuk.
-          Dipanaskan dengan mengunakan hot plate dengan suhu 1600C hingga berbau kacang.
Hasil pengamatan ?

·        
Vitamin B12
Vitamin B12
-           

-          Dihaluskan 1 buah dengan menggunakan cawan porselin hingga menjadi serbuk.
-          Dilarutkan dengan aquades di gelas kimia.
-          Dibuat larutan CuSO4 dan NaOH di tabung reaksi.
-          Dicampurkan larutan tersebut ke dalam gelas kimia yang mana Vitamin12 yang sudah larut.
-          Dikocok.
Hasil pengamatan ?


·        
Vitamin C
     Vitamin C
-           

-          Dilarutkan adem sari dengan aquades di gelas kimia.
-          Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
-          Ditambahkan larutan CuSO4 sampai berwarna biru.
-          Ditambahkan H2SO4.
Hasil pengamatan ?

·        
CTM (Klorfeniramin Maleat)
 CTM (Klorfeniramin Maleat)

-          Dihaluskan 1 buah dengan menggunakan cawan porselin hingga menjadi serbuk.
-          Dilarutkan dengan aquades di gelas kimia.
-          Dimasukkan masing-masing larutan CuSO4 dan NaOH ke dalam 2 tabung reaksi.
-          Dimasukan larutan CTM kedalam salah satu tabung reaksi yang berisi larutan CuSO4 dan NaOH.
-          Didiamkan beberapa saat.
Hasil pengamatan ?

·        
Tetrasiklin
     Tetrasiklin

-          Dimasukkan ke dalam gelas kimia.
-          Ditambahkan larutan H2SO4 pekat sampai berwarna ungu.
-          Ditambahkan aquades.
Hasil pengamatan ?

·        
Penisilin
        Penisilin
-           

-          Dilarutkan dengan aquades di gelas kimia.
-          Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
-          Ditambahkan larutan I2.
-          Didiamkan beberapa saat.
Hasil pengamatan ?




·        
Kloramfenikol
    Kloramfenikol
-           

-          Dilarutkan dengan aquades di gelas kimia.
-          Dimasukan larutan aseton dengan aquades ke dalam tabung reaksi.
-          Dimasukkan ke gelas kimia yang mana berisikan kloramfenikol.
-          Didiamkan beberapa saat.
Hasil pengamatan ?

·        
Asam Benzoat
     Asam Benzoat
-           

-          Dilarutkan dengan aquades di gelas kimia sambil dipanaskan.
-          Dituangkan dan disaring ke dalam tabung Erlenmeyer menggunakan kertas saring dan corong.
-          Ditambahkan larutan besi klorida (FeCl3)
-          Didiamkan beberapa saat.
Hasil pengamatan ?



·        
Asam Borat
    Asam Borat
-           

-          Dilelehkan di cawan porselin dengan menggunakan aquades.
-          Ditambahkan larutan methanol.
-          Dibakar.
Hasil pengamatan ?















E.                 HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
Vitamin B1 + aquades + dipanaskan
Berbau kacang (+)
2.
Vitamin B12 + aquades + CuSO4 + NaOH
Terbentuk endapan biru (+)
3.
Adem sari + aquades + CuSO4 + H2SO4

Awalnya larutan berwarna biru tetapi setelah ditambahkan Asam sulfat, warna birunya menghilang menjadi berwarna bening (+)
4.
CTM (Klorfeniramin Maleat) + aquades + CuSO4 + NaOH
Tabung reaksi yang diberi larutan CTM terdapat 2 lapisan yakni lapisan atas berwarna kuning dan lapisan bawah berwarna biru (+)
5.
Tetrasiklin + aquades + H2SO4 pekat
Berwarna kekuning-kuningan (+)
6.
Penisilin + aquades  + I2
Berwarna bening (-)
7.
Kloramfenikol + aquades + aseton
Tidak terjadi apa-apa
8.
Asam Benzoat + aquades + (FeCl3)
Terbentuk endapan coklat.
9.
Asam Borat + metanol
Api yang berwarna hijau (+)

Adapun hasil pengamatan berupa gambar sebagai berikut:
(Vit B12) Larutan CuSO4 + NaOH
(Vit B12) Larutan CuSO4 + NaOH dengan Vit B12 yang sudah dilarutkan dengan aquades
(Vit C) Larutan CuSO4 dengan Vit C yang sudah dilarutkan dengan aquades
(Vit C) Larutan CuSO4 dengan Vit C yang sudah dilarutkan dengan aquades ditambahkan dengan H2SO4
(CTM) Kedua tabung reaksi diberi larutan CuSO4 + NaOH namun salah satu tabung diberikan CTM yang sebelumnya sudah dilarutkan dengan aquades
(Tetrasiklin) ditambahkan H2SO4 pekat
(Tetrasiklin) yang sebelumnya ditambahkan H2SO4 pekat menjadi berwarna ungu sekarang ditambahkan aquades menjadi kekuning-kuningan.
(Penisilin) ditambahkan I2
(Kloramfenikol) ditambahkan aseton
(Asam benzoat) ditambahan FeCl3
(asam borat) ditambahkan metanol






F.                 PEMBAHASAN

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
Analisis kualitatif adalah pekerjaan yang bertujuan untuk mengetahui senyawa-senyawa yang terkandung dalam sampel uji. Metode yang dipakai untuk tujuan ini bisa secara klasik atau instrumen, metoda klasik yang paling utama adalah analisis warna atau reaksi warna, metode ini dipakai untuk senyawa anorganik (kation dan anion), atau juga untuk senyawa organik seperti sering digunakan untuk skrining fitokimia dalam penentuan metabolit sekunder tumbuhan. Metoda lain dalam tujuan ini adalah uji warna nyala, kedua metoda tersebut diawali dengan analisis organoleptis atau uji pendahuluan.
Dalam percobaan ini dilakukan melihat reaksi-reaksi senyawa yang mengandung unsur C, H, O,N yang lain. Dimana digunakan bahan yang akan dianalisis yaitu Vitamin B1, Vitamin B12, Vitamin C, CTM, tertasiklin, penisilin, kloramfenikol, asam benzoate, dan Asam borat. Adapun bahan yang digunakan untuk penganalisisnya yaitu CuSO4, H2SO4, dan I2.
Bahan-bahan yang digunakan untuk dianalisis sebelumnya dilarutkan atau dihaluskan terlebih dahulu.Adapun guna dari memperlarut atau menghaluskan bahan tersebut yaitu untuk memperluas permukaannya agar dapat mempercepat reaksi yang terjadi.
Pada perlakuan pertama Vitamin B1 dihaluskan menggunakan cawan porselin. Kemudian dipanaskan sampai tercium bau yang menyerupai aroma kacang.
Selanjutnya perlakuan terhadap Vitamin B12,bahan dihaluskan sampai menjadi serbuk dengan menggunakan cawan porselin, lalu dibuat larutan CuSO4 ditambah dengan larutan NaOH. Kemudian diamati perubahan warna didalam tabung reaksi. Apabila terjadi perubahan biru berarti positif mengendung Vitamin B12. Setelah itu dilarutkan dengan Aquades lalu dikocok dan diamati perubahan warna pada larutan.
Kemudian pada analisis Vitamin C,dilarutkan dengan Aquades dalam gelas kimia, Lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi secukupnya, kemudian ditambahkan CuSO4 0,1 M sampai berwarna biru. Setelah terjadi perbuhan warna, larutan tersebut ditambahkan lagi dengan dengan Asam Sulfat H2SO4 kemudian diamati sampai terjadi perubahan warna menjadi bening.
Pada percobaan Analisis CTM dihaluskan dengan cawan porselin, kemudian dilarutkan dengan Aquades, lalu dimasukkan masing-masing larutan CuSO4 + NaOH dalam dua tabung reaksi. Dimasukkan kedalam salah satu tabung reaksi. Lalu diamkan beberapa saat untuk melihat perubahan yang terjadi.
Pada analisis Tetrasiklin ditambahkan H2SO4 pekat sampai terjadi perubahan warna menjadi ungu. Kemudian ditambahkan lagi dengan Aquades sampai terjadi perubahan warna menjadi kekuning-kuningan.
Kemudian pada anlisis Penisilin dilarutkan dengan Aquades, lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi. Setelah itu ditambahkan I2  dan diamkan beberapa saat sampai terjadi perubahan warna menjadi bening.
Pada analisi kloramfenikol dilarutkan dengan Aquades dalam gelas kimia, dimasukkan Aseton dalam tabung reaksi kemudian tambahkan dengan Aquades. Selanjutnya dimasukkan larutan aseton + air kedalam gelas kimia lalu diamkan beberapa saat dan amati reaksi yang terjadi.
Pada analisis Asam Benzoat dilarutkan dengan Aquades kedalam gelas kimia sambil dipanaskan, setelah itu disaring kedalam labu takar dan ditambahkan lagi besi kolorida ( FeCl3) lulu didiamkan beberapa saat mka akan terbentuk endapan coklat (positif).
Pada analisis Asam Borat, dilelehkan kemudian ditambahkan methanol, setelah itu bibakar. Apabila saat pembakaran api berwarna hijau maka hasilnya adalah Positif.







G.                KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa analisis reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung C, H, O, N yang lain pada
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Farianti, 2000. Kriteria Pembentukan Struktur Senyawa Kompleks Ion Logam .      Universitas Komputer Indonesia. Jakarta
Soeksmanto, Hapsari Dan Simanjuntak. 2007. kandungan antioksidan pada beberapa bagian tanaman mahkota dewa, phaleria macrocarpa (scheff) boerl. (thymelaceae). Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila, Jakarta.

Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul Roman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.






LAPORAN
 PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS I
PERCOBAAN V
REAKSI-REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG UNSUR
C, H, O, N YANG LAIN
OLEH:
NAMA                        :           ANDI ANUGRAH AGUNG IBRAHIM
NIM                :           F1F1 11 091

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAGUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar