REKASI-REAKSI KHUSUS SENYAWA
YANG MENGANDUNG
UNSUR C, H, O, N YANG LAIN
A.
TUJUAN
Adapun tujuan
dari percobaan ini adalah untuk menganalisis secara kualitatif reaksi-reaksi
khusus senyawa yang mengandung unsur C, H, O, N dan yang lain.
B.
LANDASAN
TEORI
Analisa kualitatif
merupakan suatu proses mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan
yang tidak diketahui.
Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode
analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi
golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui
jenis anion / kation suatu larutan (http://wiro-pharmacy.blogspot.com)
Ada
3 pendekatan analisis kualiataif yaitu; pertama perbandingan antara data
retensi solute yang tidak diketahui dengan data retensi baku yang sesuai pada
kondisi yang sama. Kedua dengan cara spiking, yaitu dilakukan dengan menambah
sampel yang mengandung senyawa tertentu yang akan diselidiki pada senyawa baku
pada kondisi yang sama. Ketiga dengan nggabungkan alat kromatografi dengan
spectrometer massa (Gandjar, 2007).
Vitamin
merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk
mempertahankan kesehatan dan seringkali bekerja sebagai kofaktor untuk enzim
metabolism . Vitamin yang terdapat dalam lebih dari satu bentuk kimia (misalnya
piridoksin, piridoksal, piridoksamin) atau terdapat senagai suatu perkusor
(misalnya karoten untuk vitamin A) kadang-kadang dinamakan vitamer. Vitamin
dibagi menjadi dua golongan yaitu vitamin larut lemak : vitamin A, D, E, dan K,
dan vitamin larut air : vitamin B dan C (Anonim, 1979).
Vitamin C adalah
salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan yang penting
dalam menangkal berbagai penyakit.Vitamin ini juga dikenal sebagai asam
askorbat.Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal
berbagai radikal bebas. Berikut struktur
kimia vitamin C :
Gambar Struktur Kimia Vitamin C (Anonim, 1979).
Vitamin C
memiliki strtuktur yang mirip glukosa, merupakan antioksidan yang bekerja pada
sitosol secara ekstrasel.Vitamin C terdapat dalam bentuk asam askorbat maupun
dehidroaskorbat.Asam askorbat dioksidasi in
vivo menjadi radikal bebas askorbil reversible dan mampu menjadi asam
askorbat kembali.Secara in vitro,
vitamin C berfungsi sebagai koantioksidan pada regenerasi bentuk vitamin E
menjadi vitamin E tereduksi.Asam askorbat masuk sirkulasi untuk didistribusikan
ke sel – sel tubuh.Vitamin C adalah antioksidan kuat yang berperan di bawah
kondisi in vitro dan in vivo (Farianti, 2000).
Antioksidan
merupakan sebutan untuk zat yang berfungsi melindungi tubuh dari serangan
radikal bebas. Yang termasuk ke dalam golongan zat ini antara lain vitamin,
polipenol, karotin dan mineral. Secara alami, zat ini sangat besar peranannya
pada manusia untuk mencegah terjadinya penyakit. Antioksidan melakukan semua
itu dengan cara menekan kerusakan sel yang terjadi akibat proses oksidasi
radikal bebas (http://www.blogdokter.net).
Peranan
antioksidan sangat penting dalam menetralkan dan menghancurkan radikal bebas
yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan juga merusak biomolekul, seperti DNA,
protein, dan lipoprotein di dalam tubuh yang akhirnya dapat memicu terjadinya
penyakit degenerative, seperti kanker, jantung, arthritis, katarak, diabetes
dan hati. Untuk menghindari hal tersebut,dibutuhkan antioksidan tambahan dari
luar atau antioksidan eksogen, seperti Vitamin E,Vitamin C maupun berbagai
jenis sayuran dan buah-buahan (Soeksmanto,dkk 2007.)
C. ALAT DAN BAHAN
1.
Alat
Alat – alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai
berikut:
·
Tabung reaksi
·
Gelas kimia
·
Batang pengaduk
·
Cawan porselin
·
Pipet tetes
·
Pipet ukur
·
Filler
·
Hot plate
·
Corong
·
Kertas saring
·
Labu takar tanpa tutup
2.
Bahan
Bahan - bahan yang
digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
·
Vitamin B1
·
Vitamin B12
·
Adem sari
·
CTM (Klorfeniramin Maleat)
·
Tertrasiklin
·
Penisilin
·
Kloramfenikol
·
Asam benzoat
·
Asam borat
·
Aquades
·
Larutan CuSO4
·
Larutan NaOH
·
Larutan H2SO4
·
Larutan I2
·
Larutan aseton
·
Larutan FeCl3
·
Larutan methanol
D.
PROSEDUR
KERJA
·
Vitamin
B1
|
-
Dihaluskan 1 buah dengan menggunakan cawan porselin
hingga menjadi serbuk.
-
Dipanaskan dengan mengunakan hot plate dengan suhu 1600C
hingga berbau kacang.
Hasil pengamatan ?
·
Vitamin
B12
|
-
-
Dihaluskan 1 buah dengan menggunakan cawan porselin
hingga menjadi serbuk.
-
Dilarutkan dengan aquades di gelas kimia.
-
Dibuat larutan CuSO4 dan NaOH di tabung
reaksi.
-
Dicampurkan larutan tersebut ke dalam gelas kimia yang
mana Vitamin12 yang sudah larut.
-
Dikocok.
Hasil
pengamatan ?
·
Vitamin
C
|
-
-
Dilarutkan adem sari dengan aquades di gelas kimia.
-
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
-
Ditambahkan larutan CuSO4 sampai berwarna
biru.
-
Ditambahkan H2SO4.
Hasil
pengamatan ?
·
CTM
(Klorfeniramin Maleat)
|
-
Dihaluskan 1 buah dengan menggunakan cawan porselin
hingga menjadi serbuk.
-
Dilarutkan dengan aquades di gelas kimia.
-
Dimasukkan masing-masing larutan CuSO4 dan
NaOH ke dalam 2 tabung reaksi.
-
Dimasukan larutan CTM kedalam salah satu tabung reaksi
yang berisi larutan CuSO4 dan NaOH.
-
Didiamkan beberapa saat.
Hasil
pengamatan ?
·
Tetrasiklin
|
-
Dimasukkan ke dalam gelas kimia.
-
Ditambahkan larutan H2SO4 pekat
sampai berwarna ungu.
-
Ditambahkan aquades.
Hasil
pengamatan ?
·
Penisilin
|
-
-
Dilarutkan dengan aquades di gelas kimia.
-
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
-
Ditambahkan larutan I2.
-
Didiamkan beberapa saat.
Hasil
pengamatan ?
·
Kloramfenikol
|
-
-
Dilarutkan dengan aquades di gelas kimia.
-
Dimasukan larutan aseton dengan aquades ke dalam tabung
reaksi.
-
Dimasukkan ke gelas kimia yang mana berisikan
kloramfenikol.
-
Didiamkan beberapa saat.
Hasil
pengamatan ?
·
Asam
Benzoat
|
-
-
Dilarutkan dengan aquades di gelas kimia sambil
dipanaskan.
-
Dituangkan dan disaring ke dalam tabung Erlenmeyer
menggunakan kertas saring dan corong.
-
Ditambahkan larutan besi klorida (FeCl3)
-
Didiamkan beberapa saat.
Hasil
pengamatan ?
·
Asam
Borat
|
-
-
Dilelehkan di cawan porselin dengan menggunakan
aquades.
-
Ditambahkan larutan methanol.
-
Dibakar.
Hasil
pengamatan ?
E.
HASIL
PENGAMATAN
Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Vitamin
B1 + aquades + dipanaskan
|
Berbau
kacang (+)
|
2.
|
Vitamin
B12 + aquades + CuSO4 + NaOH
|
Terbentuk
endapan biru (+)
|
3.
|
Adem sari + aquades + CuSO4 + H2SO4
|
Awalnya
larutan berwarna biru tetapi setelah ditambahkan Asam sulfat, warna birunya
menghilang menjadi berwarna bening (+)
|
4.
|
CTM
(Klorfeniramin Maleat) + aquades + CuSO4 +
NaOH
|
Tabung
reaksi yang diberi larutan CTM terdapat 2 lapisan yakni lapisan atas berwarna
kuning dan lapisan bawah berwarna biru (+)
|
5.
|
Tetrasiklin
+ aquades + H2SO4 pekat
|
Berwarna
kekuning-kuningan (+)
|
6.
|
Penisilin
+ aquades + I2
|
Berwarna
bening (-)
|
7.
|
Kloramfenikol
+ aquades + aseton
|
Tidak
terjadi apa-apa
|
8.
|
Asam
Benzoat + aquades + (FeCl3)
|
Terbentuk
endapan coklat.
|
9.
|
Asam
Borat + metanol
|
Api
yang berwarna hijau (+)
|
Adapun
hasil pengamatan berupa gambar sebagai berikut:
(Vit B12) Larutan CuSO4 + NaOH
(Vit B12) Larutan CuSO4 + NaOH dengan Vit B12 yang sudah
dilarutkan dengan aquades
(Vit C) Larutan CuSO4 dengan Vit
C yang sudah dilarutkan dengan aquades
(Vit C) Larutan CuSO4 dengan Vit
C yang sudah dilarutkan dengan aquades ditambahkan dengan H2SO4
(CTM) Kedua tabung reaksi diberi larutan CuSO4 + NaOH namun salah satu tabung diberikan
CTM yang sebelumnya sudah dilarutkan dengan aquades
(Tetrasiklin) ditambahkan H2SO4 pekat
(Tetrasiklin) yang sebelumnya ditambahkan H2SO4
pekat menjadi berwarna ungu sekarang ditambahkan aquades menjadi
kekuning-kuningan.
(Penisilin) ditambahkan I2
(Kloramfenikol) ditambahkan aseton
(Asam benzoat) ditambahan FeCl3
(asam borat) ditambahkan metanol
F.
PEMBAHASAN
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan
manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat
mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit,
tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena
fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini
dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin
A maka kita akan mengalami kerabunan. Di
samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat
menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
Analisis kualitatif
adalah pekerjaan yang bertujuan untuk mengetahui senyawa-senyawa yang terkandung dalam sampel uji. Metode
yang dipakai untuk tujuan ini bisa secara klasik atau instrumen, metoda klasik
yang paling utama adalah analisis warna atau reaksi warna, metode ini dipakai
untuk senyawa anorganik (kation dan anion), atau juga untuk senyawa organik
seperti sering digunakan untuk skrining fitokimia dalam penentuan metabolit
sekunder tumbuhan. Metoda lain dalam tujuan ini adalah uji warna nyala, kedua metoda tersebut diawali dengan
analisis organoleptis atau uji pendahuluan.
Dalam percobaan
ini dilakukan melihat reaksi-reaksi senyawa yang mengandung unsur C, H, O,N
yang lain. Dimana digunakan bahan yang akan dianalisis yaitu Vitamin B1,
Vitamin B12, Vitamin C, CTM, tertasiklin, penisilin, kloramfenikol, asam
benzoate, dan Asam borat. Adapun bahan yang digunakan untuk penganalisisnya
yaitu CuSO4, H2SO4, dan I2.
Bahan-bahan yang
digunakan untuk dianalisis sebelumnya dilarutkan atau dihaluskan terlebih
dahulu.Adapun guna dari memperlarut atau menghaluskan bahan tersebut yaitu
untuk memperluas permukaannya agar dapat mempercepat reaksi yang terjadi.
Pada perlakuan pertama Vitamin B1
dihaluskan menggunakan cawan porselin. Kemudian dipanaskan sampai tercium bau
yang menyerupai aroma kacang.
Selanjutnya perlakuan
terhadap Vitamin B12,bahan dihaluskan sampai menjadi serbuk dengan menggunakan
cawan porselin, lalu dibuat larutan CuSO4 ditambah dengan larutan NaOH.
Kemudian diamati perubahan warna didalam tabung reaksi. Apabila terjadi
perubahan biru berarti positif mengendung Vitamin B12. Setelah itu dilarutkan
dengan Aquades lalu dikocok dan diamati perubahan warna pada larutan.
Kemudian pada
analisis Vitamin C,dilarutkan dengan Aquades dalam gelas kimia, Lalu dimasukkan
kedalam tabung reaksi secukupnya, kemudian ditambahkan CuSO4 0,1 M sampai
berwarna biru. Setelah terjadi perbuhan warna, larutan tersebut ditambahkan lagi
dengan dengan Asam Sulfat H2SO4 kemudian diamati sampai
terjadi perubahan warna menjadi bening.
Pada percobaan Analisis
CTM dihaluskan dengan cawan porselin, kemudian dilarutkan dengan Aquades, lalu
dimasukkan masing-masing larutan CuSO4 + NaOH dalam dua tabung reaksi.
Dimasukkan kedalam salah satu tabung reaksi. Lalu diamkan beberapa saat untuk
melihat perubahan yang terjadi.
Pada analisis
Tetrasiklin ditambahkan H2SO4 pekat sampai terjadi
perubahan warna menjadi ungu. Kemudian ditambahkan lagi dengan Aquades sampai
terjadi perubahan warna menjadi kekuning-kuningan.
Kemudian pada
anlisis Penisilin dilarutkan dengan Aquades, lalu dimasukkan kedalam tabung
reaksi. Setelah itu ditambahkan I2 dan diamkan beberapa saat sampai terjadi
perubahan warna menjadi bening.
Pada analisi
kloramfenikol dilarutkan dengan Aquades dalam gelas kimia, dimasukkan Aseton
dalam tabung reaksi kemudian tambahkan dengan Aquades. Selanjutnya dimasukkan
larutan aseton + air kedalam gelas kimia lalu diamkan beberapa saat dan amati
reaksi yang terjadi.
Pada analisis
Asam Benzoat dilarutkan dengan Aquades kedalam gelas kimia sambil dipanaskan,
setelah itu disaring kedalam labu takar dan ditambahkan lagi besi kolorida (
FeCl3) lulu didiamkan beberapa saat mka akan terbentuk endapan
coklat (positif).
Pada analisis
Asam Borat, dilelehkan kemudian ditambahkan methanol, setelah itu bibakar.
Apabila saat pembakaran api berwarna hijau maka hasilnya adalah Positif.
G.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa analisis reaksi-reaksi khusus senyawa
yang mengandung C, H, O, N yang lain pada
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 1979. Farmakope
Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Farianti,
2000. Kriteria Pembentukan Struktur
Senyawa Kompleks Ion Logam . Universitas
Komputer Indonesia. Jakarta
Soeksmanto,
Hapsari Dan Simanjuntak. 2007. kandungan antioksidan pada beberapa bagian
tanaman mahkota dewa, phaleria macrocarpa (scheff) boerl. (thymelaceae). Fakultas
Farmasi, Universitas Pancasila, Jakarta.
Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul Roman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.
http://wiro-pharmacy.blogspot.com/search?q=analisis+kualitatif.html. Diakses 22
Maret 2012.
http://www.blogdokter.net/2008/10/28/antioksidan/.html. Diakses 22
Maret 2012
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS I
PERCOBAAN V
REAKSI-REAKSI
KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG UNSUR
C,
H, O, N YANG LAIN
OLEH:
NAMA : ANDI ANUGRAH AGUNG IBRAHIM
NIM : F1F1 11 091
JURUSAN
FARMASI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAGUAN ALAM
UNIVERSITAS
HALUOLEO
KENDARI
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar