REAKSI – REAKSI
KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG C,H,O,N
A. TUJUAN
Untuk
menganalisis secara kualitatif reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung
C,H,O,N.
B.
LANDASAN
TEORI
Analisis
kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia
dalam cuplikan yang tidak di ketahui. Analisis kualitatif merupakan suatu cara
yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya
dalam larutan.Dalam metode analisis kualitatif,kita menggunakan beberapa
pereaksi,di antaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Analisis
kualitatatif dapat digunakan untuk menganalisis reaksi-reaksi khusus senyawa
yang mengandung C,H,N,O. ( Miessler,1991 ).
Terdapat tiga pendekatan analisis kualitatif yang
biasa dilakukan yaitu : perbandingan antara data retensi solut yang tidak
diketahui dengan data retensi baku yang sesuai pada kondisi yang sama. Dengan
cara spiking, yaitu dilakukan dengan menambah sampel yang mengandung senyawa
tertentu yang akan diselidiki pada senyawa baku pada kondisi yang sama. Dan
dengan cara menggabungkan alat kromatografi dengan spectrometer massa (Gandjar,
2007).
Kimia
farmasi analisis melibatkan penggunaan sejumlah teknik dan metode untuk
memperoleh kualitatif, kuantitatif, dan informasi struktur dari suatu senyawa
obat pada khususnya dan bahan kimia pada umumnya. Analisis kuantitatif
merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan
senyawa-senyawa yang ada dalam sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif
berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang
dituju dalam suatu sampel. Sedangkan analisis kuantitatif adalah analisis untuk
menentukan jumlah ( kadar ) absolute atau relative dari suatu elemen atau
spesies yang ada dalam sampel ( Rohman,2007 ).
Ada berbagai macam
penetapan kadar / kandungan bahan aktif dalam sediaan obat, mulai dari metode
konvensional menggunakan titrasi volumetri sampai instrument elektronik seperti
spektrofotometri UV-vis. Penggunaan spektrofotometi UV-vis untuk analisa
kualitatif sediaan obat mempunyai beberapa keuntungan, yaitu sensitive,
selektif, akurat, teliti dan cepat bila dibandingkan metode konvensional
lainnya seperti titrimetri dan gravimetri. (Hendry,dkk 2002).
Paracetamol merupakan
turunan senyawa sintesis dari p-aminofenol yang memberikanefek analgesia dan antipiretika.
Senyawa ini dikenal dengan nama lain asetaminofen, merupakan senyawa metabolit aktif fenasetin, namun tidak
memiliki sifat karsinogenik (menyebabkan kanker). Senyawa ini memilik nama kimia
N-asetil-p-aminofenol atau p-asetamidofenol atau 4’-hidroksiasetanilida (Depkes RI,
1979).
Pembentukan
senyawa kompleks sangat dipengaruhi oleh pH. Dengan perubahan pH larutan,
konsentrasi senyawa kompleks yang terbentuk juga mengalami perubahan. Pada pH
yang lebih tinggi dari pH optimum, absorbansi senyawa kompleks semakin turun
karena senyawa kompleks yang terbentuk semakin sedikit (Setyawati dan Murwani,
2010).
C.
ALAT DAN BAHAN
Alat:
·
Timbangan
·
Gelas
kimia 50 ml
·
Pipet
tetes
·
Tabung
reaksi
·
Hot
plate
·
Batang
pengaduk
·
Pipet
ukur
·
Filler
·
Mortal
·
Spatula
Bahan:
·
Parasetamol
·
Efedrin
HCl
·
FeCl3
·
CuSO4
·
NaOH
·
Amil alkohol
·
Larutan kalium ferisianat
D.
PROSEDUR KERJA
- ditimbang sebanyak 0,1 gr
- dilarutkan dalam 10 ml aquades
- ditambah 1 tetes FeCl3
- diamati
perubahan warna yang terjadi
Hasil
Pengamatan...?
- ditimbang sebanyak 0.05 gr
- dilarutkan dalam 1 ml aquades
- ditambah 1 – 2 tetes larutan CuSO4
- ditambah 1 ml larutan NaOH
- dikocok
- ditambah 2 ml
- dikocok
- dibandingkan dengan pereaksinya
Hasil
Pengamatan...?
- ditimbang
sebanyak 0,05 gr
- dilarutkan dalam 1 ml aquades
- ditambah 1 tetes NaOH
- ditambah larutan kalium ferisianat
- dipanaskan
- diamati
perubahan warna yang terjadi
Hasil Pengamatan…?
E. HASIL PENGAMATAN
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
·
Parasetamol
-
Diambil parasetamol 0,1 gr
-
Dilarutkan dalam 10 ml aquades
-
Ditambahkan 1 tetes larutan FeCl3
|
biru
violet (positif)
|
a.
Efedrin
HCl
-
Ditimbang sebanyak 0,05 gr
-
Dilarutkan dalam 1 ml aquades
-
Ditambahkan 1-2 tetes larutan CuSO4
-
Ditambahkan 1 ml larutan NaOH
-
Dikocok
-
Ditambahkan 2 ml amil alcohol
-
Dikocok
|
Terdapat endapan (positif)
|
b.
-
Ditimbang
efedrin HCl sebanyak 0.05 gr
-
Dilarutkan
dalam 1 ml aquades
-
Ditambahkan
larutan NaOH
-
Ditambahkan larutan kalium ferisianat
-
dipanaskan
|
Berbau benzaldehid (positif)
|
F.
PEMBAHASAN
Analisis kualitatif merupakan suatu
metode analisis yang digunakan untuk mendeteksi suatu senyawa, unsur, ataupun
zat lainnya dalam suatu larutan secara visual, baik dalam keadaan kering maupun
basah. Parameter dalam analisis kualitatif adalah endapan, perubahan warna pada
larutan, serta warna endapan yang terbentuk.
Analisis reaksi-reaksi khusus
senyawa C, H, O, N merupakan suatu metode analisis yang digunakan untuk
mengetahui reaksi yang terjadi pada senyawa C, H, O, N yang terdapat dalam
sampel obat-obatan. Metode yang
digunakan adalah analisis kualitatif. Dalam metode ini hanya dilakukan
penentuan ada atau tidak adanya zat yang ingin diketahui di dalam sampel yang
diteliti, dimana dalam metode ini lebih mementingkan proses dibandingkan hasil
akhir, oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada
kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan.
Asma merupakan salah satu contoh
dari obat yang mengandung efedrin HCl. Asma merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena penyempitan
saluran pernafasan akibat reaksi alergi dan menimbulkan penderitaan yang sangat
pada paisien yang berupa kesulitan bernafas atau sesak. Pengobatan yang diberikan umumnya bertujuan
melonggarkan kembali saluran pernafasan yang menyempit tersebut, agar aliran
keluar masuknya udara ke dalam paru-paru menjadi lebih lancar sehingga
memberikan perasaan lega pada penderita asma. Untuk itu Prinasma dapat diberikan sebagai
pengobatan pada waktu serangan sesak nafas. Prinasma dibuat dalam bentuk kombinasi dari Teofilin
dan Efedrin HCl, yang berguna untuk melonggarkan saluran pernafasan yang menyempit
secara langsung.
Percobaan
pertama kami kami melarutkan parasetamol dalam 10 ml air yang kemudian ditambah
1 tetes FeCl3 sampai warna larutan berubah menjadi biru violet yang
menandakan hasil positif. Parasetamol dicampurkan dengan air agar parasetamol
bisa tercampur atau bisa larut. Besi ( III ) klorida ini akan mengikat 3
molekul parasetamol dan Fe3+ ini yang menjadi atom pusat. Fe ini
yang akan sebagai akseptor atau penerima elektronnya sedangkan ligannya yang
akan memberikan electron sehingga akan terjadi ikatan kovalen. FeCl3
merupakan senyawa kompleks yang mana senyawa kompleks ini mempunyai ciri yang
khas yaitu umumnya berwarna tapi warna itu tergantung ligannya.
Pada perlakuan
selanjutnya kami menimbang efedrin HCl sebanyak 0,05 gr yang dilarutkan dalam
air , kemudian ditambahkan 1-2 tetes larutan CuSO4 kemudian
ditambahkan 1 ml larutan NaOH dan dikocok. Setelah itu ditambahkan lagi 2 ml
alkohol lalu dikocok sampai terjadi endapan.
Bila
dibandingkan dengan pereaksinya. Pereaksinya itu mempunyai perubahan warna biru
muda. Kemudian terbentuk endapan dan juga tidak terdapat perubahan bau.
Kemudian pada
perlakuan selanjutnya mereaksikan antara
air, NaOH, larutan kalium ferisianat sebagai pelarut untuk melarutkan
Efedrin HCl. Setelah direaksiakan dengan pemanasan hasil yang kami peroleh
adalah tidak terjadinya perubahan warna atau warnanya itu tetap kuning ini
menunjukan bahwa Efedrin HCl tidak bereaksi dengan pelarutnya juga tidak
terdapat endapan. Tapi terdapat bau benzal dehid ini menunjukan dengan adanya
pemanasan maka molekul yang terurai akan memunculkan bau khasnya sehingga
muncullah bau benzal dehid.
G.
G.
KESIMPILAN
Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan
terjadinya perubahan warna, bau, dan terbentuknya endapan menunjukkan
kaberadaan atau terkandungnya suatu senyawa atau zat dalam bahan obat tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Missler,G.L
dan Tarr,D.A 1991. Inorganic Chemistry,Prentik.Hal inc . London.
Rohman,
Abdul. 2007. Kimia Farmasi Analisis.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Henry,Arthur.,dkk., 2002, Analisis Spektrofotometri UV-vis pada obat
Influenza dengan menggunakan aplikasi system persamaan linear. Universitas
Gunadarma: Jakarta.
Gandjar, I. G. dan Abdul R. 2007. Kimia Farmasi Analisis. PustakaPelajar.
Yogyakarta.
Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia edisi III, Jakarta, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Setyawati. H. Murwani. I.K. 2010.
Sintesis Dan Karakterisasi Senyawa Kompleks Besi(III)-EDTA. Prosiding
Seminar Nasional Sains. Jurusan Kimia ITS. Surabaya.
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS I
PERCOBAAN III
REAKSI - REAKSI
KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG SENYAWA C, H, O, N.
OLEH:
NAMA : ANDI ANUGRAH AGUNG IBRAHIM
NIM : F1F1 11 091
JURUSAN
FARMASI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAGUAN ALAM
UNIVERSITAS
HALUOLEO
KENDARI
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar