Cari Blog Ini

Jumat, 20 April 2012

REAKSI - REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG SENYAWA C, H, O, N.

REAKSI – REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG C,H,O,N

A.     TUJUAN

Untuk menganalisis secara kualitatif reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung C,H,O,N.

B.     LANDASAN TEORI

Analisis kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak di ketahui. Analisis kualitatif merupakan suatu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan.Dalam metode analisis kualitatif,kita menggunakan beberapa pereaksi,di antaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Analisis kualitatatif dapat digunakan untuk menganalisis reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung C,H,N,O. ( Miessler,1991 ).
Terdapat tiga pendekatan analisis kualitatif yang biasa dilakukan yaitu : perbandingan antara data retensi solut yang tidak diketahui dengan data retensi baku yang sesuai pada kondisi yang sama. Dengan cara spiking, yaitu dilakukan dengan menambah sampel yang mengandung senyawa tertentu yang akan diselidiki pada senyawa baku pada kondisi yang sama. Dan dengan cara menggabungkan alat kromatografi dengan spectrometer massa (Gandjar, 2007).
Kimia farmasi analisis melibatkan penggunaan sejumlah teknik dan metode untuk memperoleh kualitatif, kuantitatif, dan informasi struktur dari suatu senyawa obat pada khususnya dan bahan kimia pada umumnya. Analisis kuantitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan senyawa-senyawa yang ada dalam sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel. Sedangkan analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah ( kadar ) absolute atau relative dari suatu elemen atau spesies yang ada dalam sampel ( Rohman,2007 ).
Ada berbagai macam penetapan kadar / kandungan bahan aktif dalam sediaan obat, mulai dari metode konvensional menggunakan titrasi volumetri sampai instrument elektronik seperti spektrofotometri UV-vis. Penggunaan spektrofotometi UV-vis untuk analisa kualitatif sediaan obat mempunyai beberapa keuntungan, yaitu sensitive, selektif, akurat, teliti dan cepat bila dibandingkan metode konvensional lainnya seperti titrimetri dan gravimetri. (Hendry,dkk 2002).
Paracetamol merupakan turunan senyawa sintesis dari p-aminofenol yang memberikanefek analgesia dan antipiretika. Senyawa ini dikenal dengan nama lain asetaminofen, merupakan senyawa metabolit aktif fenasetin, namun tidak memiliki sifat karsinogenik (menyebabkan kanker). Senyawa ini memilik nama kimia N-asetil-p-aminofenol atau p-asetamidofenol atau 4’-hidroksiasetanilida (Depkes RI, 1979).
Pembentukan senyawa kompleks sangat dipengaruhi oleh pH. Dengan perubahan pH larutan, konsentrasi senyawa kompleks yang terbentuk juga mengalami perubahan. Pada pH yang lebih tinggi dari pH optimum, absorbansi senyawa kompleks semakin turun karena senyawa kompleks yang terbentuk semakin sedikit (Setyawati dan Murwani, 2010).





C.     ALAT DAN BAHAN

Alat:
·         Timbangan
·         Gelas kimia 50 ml
·         Pipet tetes
·         Tabung reaksi
·         Hot plate
·         Batang pengaduk
·         Pipet ukur
·         Filler
·         Mortal
·         Spatula

Bahan:
·         Parasetamol
·         Efedrin HCl
·         FeCl3
·         CuSO4
·         NaOH
·         Amil alkohol
·         Larutan kalium ferisianat



D.     Rounded Rectangle: Parasetamol

PROSEDUR KERJA
               


 
-  ditimbang sebanyak 0,1 gr
-  dilarutkan dalam 10 ml aquades
-  ditambah 1 tetes FeCl3
-  diamati  perubahan warna yang terjadi
Hasil Pengamatan...?


Rounded Rectangle: Efedrin HCl
 
                                                            
-  ditimbang sebanyak 0.05 gr
-  dilarutkan dalam 1 ml aquades
-  ditambah 1 – 2 tetes larutan  CuSO4
-  ditambah 1 ml larutan NaOH
-  dikocok
-   ditambah 2 ml
-  dikocok
-  dibandingkan dengan pereaksinya
Rounded Rectangle: Efedrin HCl

Hasil Pengamatan...?


 
-  ditimbang sebanyak 0,05 gr
-  dilarutkan dalam 1 ml aquades
-  ditambah 1 tetes  NaOH
-  ditambah larutan kalium ferisianat
-  dipanaskan
-  diamati  perubahan warna yang terjadi
                                                Hasil Pengamatan…?

E.     HASIL PENGAMATAN
Perlakuan
Hasil pengamatan
·         Parasetamol
-          Diambil parasetamol 0,1 gr
-          Dilarutkan dalam 10 ml aquades
-          Ditambahkan 1 tetes larutan FeCl3
biru violet (positif)
a.      Efedrin HCl

-          Ditimbang sebanyak 0,05 gr
-          Dilarutkan dalam 1 ml aquades
-          Ditambahkan 1-2 tetes larutan CuSO4
-          Ditambahkan 1 ml larutan NaOH
-          Dikocok
-          Ditambahkan 2 ml amil alcohol
-          Dikocok
Terdapat endapan (positif)
b.       
-          Ditimbang efedrin HCl sebanyak 0.05 gr
-          Dilarutkan dalam 1 ml aquades
-          Ditambahkan  larutan NaOH
-          Ditambahkan larutan kalium ferisianat
-          dipanaskan

Berbau benzaldehid (positif)









F.      PEMBAHASAN

Analisis kualitatif merupakan suatu metode analisis yang digunakan untuk mendeteksi suatu senyawa, unsur, ataupun zat lainnya dalam suatu larutan secara visual, baik dalam keadaan kering maupun basah. Parameter dalam analisis kualitatif adalah endapan, perubahan warna pada larutan, serta warna endapan yang terbentuk.
Analisis reaksi-reaksi khusus senyawa C, H, O, N merupakan suatu metode analisis yang digunakan untuk mengetahui reaksi yang terjadi pada senyawa C, H, O, N yang terdapat dalam sampel  obat-obatan. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif. Dalam metode ini hanya dilakukan penentuan ada atau tidak adanya zat yang ingin diketahui di dalam sampel yang diteliti, dimana dalam metode ini lebih mementingkan proses dibandingkan hasil akhir, oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan.
Asma merupakan salah satu contoh dari obat yang mengandung efedrin HCl. Asma merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena penyempitan saluran pernafasan akibat reaksi alergi dan menimbulkan penderitaan yang sangat pada paisien yang berupa kesulitan bernafas atau sesak.  Pengobatan yang diberikan umumnya bertujuan melonggarkan kembali saluran pernafasan yang menyempit tersebut, agar aliran keluar masuknya udara ke dalam paru-paru menjadi lebih lancar sehingga memberikan perasaan lega pada penderita asma.  Untuk itu Prinasma dapat diberikan sebagai pengobatan pada waktu serangan sesak nafas.  Prinasma dibuat dalam bentuk kombinasi dari Teofilin dan Efedrin HCl, yang berguna untuk melonggarkan saluran pernafasan yang menyempit secara langsung.
Percobaan pertama kami kami melarutkan parasetamol dalam 10 ml air yang kemudian ditambah 1 tetes FeCl3 sampai warna larutan berubah menjadi biru violet yang menandakan hasil positif. Parasetamol dicampurkan dengan air agar parasetamol bisa tercampur atau bisa larut. Besi ( III ) klorida ini akan mengikat 3 molekul parasetamol dan Fe3+ ini yang menjadi atom pusat. Fe ini yang akan sebagai akseptor atau penerima elektronnya sedangkan ligannya yang akan memberikan electron sehingga akan terjadi ikatan kovalen. FeCl3 merupakan senyawa kompleks yang mana senyawa kompleks ini mempunyai ciri yang khas yaitu umumnya berwarna tapi warna itu tergantung ligannya.
Pada perlakuan selanjutnya kami menimbang efedrin HCl sebanyak 0,05 gr yang dilarutkan dalam air , kemudian ditambahkan 1-2 tetes larutan CuSO4 kemudian ditambahkan 1 ml larutan NaOH dan dikocok. Setelah itu ditambahkan lagi 2 ml alkohol lalu dikocok sampai terjadi endapan.
Bila dibandingkan dengan pereaksinya. Pereaksinya itu mempunyai perubahan warna biru muda. Kemudian terbentuk endapan dan juga tidak terdapat perubahan bau.
Kemudian pada perlakuan selanjutnya mereaksikan antara  air, NaOH, larutan kalium ferisianat sebagai pelarut untuk melarutkan Efedrin HCl. Setelah direaksiakan dengan pemanasan hasil yang kami peroleh adalah tidak terjadinya perubahan warna atau warnanya itu tetap kuning ini menunjukan bahwa Efedrin HCl tidak bereaksi dengan pelarutnya juga tidak terdapat endapan. Tapi terdapat bau benzal dehid ini menunjukan dengan adanya pemanasan maka molekul yang terurai akan memunculkan bau khasnya sehingga muncullah bau benzal dehid.



G.     
G. KESIMPILAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan terjadinya perubahan warna, bau, dan terbentuknya endapan menunjukkan kaberadaan atau terkandungnya suatu senyawa atau zat dalam bahan obat tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Missler,G.L dan Tarr,D.A 1991. Inorganic Chemistry,Prentik.Hal inc . London.
Rohman, Abdul. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Henry,Arthur.,dkk., 2002, Analisis Spektrofotometri UV-vis pada obat Influenza dengan menggunakan aplikasi system persamaan linear. Universitas Gunadarma: Jakarta.
Gandjar, I. G. dan Abdul R. 2007. Kimia Farmasi Analisis. PustakaPelajar. Yogyakarta.
Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia edisi III, Jakarta, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Setyawati. H. Murwani. I.K. 2010. Sintesis Dan Karakterisasi Senyawa Kompleks Besi(III)-EDTA.  Prosiding Seminar Nasional Sains. Jurusan Kimia ITS. Surabaya.









LAPORAN
 PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS I
PERCOBAAN III
REAKSI - REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG SENYAWA C, H, O, N.
Unhalu (4)
OLEH:
NAMA                        :           ANDI ANUGRAH AGUNG IBRAHIM
NIM                :           F1F1 11 091
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAGUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar